Perang Dunia 1 terjadi di beberapa kawasan dunia pada tahun 1914-1918,  yang berpengaruh terhadap perkembangan sosial, politik, dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Perang Dunia 1 merupakan perang antar negara-negara imperialis Barat yang sedang menjajah negara-negara Asia (termasuk Indonesia), Afrika, dan Amerika Latin. Negara-negara imperialis Barat yang sedang mengalami puncak kekuasaan imperialismenya, berebut pengaruh untuk mempertahankan dan memperluas daerah jajahannya. Jadi, perebutan daerah kekuasaan serta imperialisme merupakan salah satu sebab utama meletusnya Perang Dunia 1.

Dilihat dari banyaknya negara yang terlibat, perang yang berlangsung pada 1914-1918 tersebut dinamakan perang dunia atau perang besar (the great war). Perang Dunia 1 melibatkan hampir 30 negara, lebih banyak dari perang manapun sebelumnya. Perang ini terjadi di beberapa kawasan dunia, termasuk di negara-negara yang sedang menjadi korban dari imperialisme Barat, seperti Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Pasifik. Namun, yang paling banyak terjadi di Eropa.

Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan menghadirkan penjelasan mengenai sejarah Perang Dunia 1 yang meliputi latar belakang, berlangsungnya, akhir, dan pengaruh Perang Dunia 1. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Perang Dunia 1, Sebab Umum Perang Dunia 1, Sebab Khusus Perang Dunia 1, Kronologis Perang Dunia 1, Berakhirnya Perang Dunia 1, Pengaruh Perang Dunia 1.
Perang Dunia 1: Latar Belakang, Kronologis, Berakhirnya, Pengaruh

A. Latar Belakang Perang Dunia 1

Latar belakang terjadinya Perang Dunia 1 dapat dikelompokannya menjadi sebab umum dan sebab khusus.

1. Sebab umum

Secara umum, meletusnya Perang Dunia 1 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain berkembangnya industrialisasi, dan perkembangan militer di negara-negara Eropa. Sejak meletusnya revolusi industri di Inggris (Baca Lebih Lanjut: Revolusi Industri), beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Perancis, Rusia, Italia, Belanda, dan Austria-Hongaria, ikut berlomba-lomba dalam mengembangkan industri mereka. Oleh sebab itulah persaingan antar negara-negara industri Eropa meningkat. Mereka bersaing dalam memperebutkan sumber bahan baku, daerah pemasaran, dan tempat untuk menanamkan kelebihan modal di negara-negara jajahan. Oleh karena itu, negara-negara jajahan merupakan barang rebutan. Negara-negara Eropa menjalankan imperialisme modern di seluruh dunia untuk bersaing dengan memperluas wilayah jajahan mereka.

Persaingan dalam memperluas wilayah jajahan akibat dari berkembangnya industrialisasi di negera-negara Eropa menimbulkan ketegangan yang diikuti dengan pembangunan militer secara besar-besaran. Satu per satu negara-negara Eropa memperkuat diri dengan peralatan militer yang canggih serta mengenakan wajib militer kepada rakyatnya. Sejak saat itu, timbullah perlombaan senjata, baik dalam segi jumlah maupun kualitas. Bersamaan perkembangan pembangunan militer, negara-negara Eropa juga membentuk sistem aliansi atau persekutuan. Jerman misalnya, membentuk Triple Alliance yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia untuk memperkuat diri menghadapi persekutuan Triple Entente dari Inggris, Perancis, dan Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia 1 merupakan persaingan antara dua aliansi, yaitu Triple Alliance dan Triple Entante.

2. Sebab Khusus

Selain sebab-sebab umum di atas, Perang Dunia 1 meletus karena sebab khusus. Sebab khusus tersebut berakaitan dengan pembunuhan putra mahkota Austria bernama Franz Ferdinand pada 28 Juni 1914. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Gavrilo Principle di Sarajevo (ibu kota Bosnia Herzegovina). Gavrilo Principe ialah anggota gerakan nasionalis Slavia yang berpusat di Serbia. hal tersebut, berpengaruh besar dengan timbulnya pertentangan negara yang disusul dengan pernyataan perang. Satu bulan kemudian (28 Juli) penguasa Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan tersebut.

Rusia yang merasa berkepentingan dengan kawasan Balkan, segara membantu Serbia. Rusa melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman. Pada 30 Juli, Rusia melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya dari Serbia. Jerman yang sudah siap untuk perang, segera menyatakan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914. Sementara itu, sekutu dari Rusia, yaitu Inggris dan Prancis, juga menyatakan perang terhadap Jerman pada 4 Agustus. Dengan adanya ultimatum dan pernyataan-pernyataan perang dari satu negara terhadap negara lainnya, Perang Dunia 1 pun dimulai.

B. Berlangsungnya Perang Dunia 1

Perang Dunia 1 berlangsung selama 4 tahun ditandai dengan serangan-serangan, baik di darat, laut, maupun udara. Perang tersebut terjadi di beberapa front, antara lain Front Barat, Front Timur, dan Fron Balkan di kawasan Eropa. Tidak semua negara terlibat dalam semua medan pertempuran, tetapi Jerman terlibat dalam semua Front. Pada Fron Barat misalnya, Jerman berhadapan dengan Belgia, Prancis, Belanda, dan Inggris. Di Front Timur, Jerman berhadapaan dengan Rusia. Sementara di Balkan, Jerman berhadapan dengan Inggris, Rusia, Rumania, dan Serbia. Pada tahun 1915, Italia mulai terlibat dalam Perang Dunia 1 dan berpihak kepada Inggris, Perancis, dan Rusia. Alasannya, Italia sedang bersaing dengan Austria-Hongaria mengenai wilayah Italia yang masih diduduki oleh kekaisaran tersebut.

Dalam Perang Dunai 1, Jerman melancarkan serangan secara frontal di darat. Jerman juga melancarkan perang kapal selam. Dalam aksi-aksinya, tidak jarang kapal dagang dan penumpang milik negara-negara Triple Entante dan negara-negara netral seperti Amerika Serikat juga ditenggelamkan. Amerika Serikat akhirnya terlibat, setelah ratusan warga sipilnya mati di kapal penumpang Inggris. Kapal tersebut bernama Lusitania, yang ditorpedo oleh kapal selam Jerman di Laut Celtik, Inggris, pada 7 Mei 1915. Amerika akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917.

C. Berakhirnya Perang Dunia 1

Akhirnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Sekutu, membuat pihak Jerman dan negara-negara pendukungnya mengalamai kekalahan pada 1918. Adapun faktor-faktor penyebabnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Bergabunganya Italia dengan Pihak Inggris, Rusia, dan Prancis (Sekutu) pada tahun 1915.
  2. Terlibatnya Amerika Serikat dalam perang yang memihak pihak Sekutu pada tahun 1917.
  3. Blokade-blokade Sekutu yang sangat ketat serta adanya pengorganisasian kekuatan yang lebih besar dengan pihak Amerika Serikat;
  4. Terjadnya gerakan sosial di dalam negeri Jerman dan Austria-Hongaria yang bosan dengan peperangan. Gerakan sosial tersebut melemahkan kekuatan Jerman dan Austria-Hongaria.


Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada Sekutu pada November 1918, negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang. Perjanjian Paris yang ditandatangani di Versailles (Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian. Adapun isi Perjanjian Versailles yaitu sebagai beirkut:

  1. Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang atas nama mandat Liga bangsa-Bangsa.
  2. Jerman menyerhakan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan Malmedy kepada belgia.
  3. Daerah Saar berada di bawah mandat LBB selama 15 tahun.
  4. Jerman hanya boleh memiliki pasukan sebanyak 100.000 orang.
  5. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-negara sekutu.
  6. Danzig menjadi kota merdeka di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
  7. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.


Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan perang pada Jerman. Perang Dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu. Diperkirakan, korban mati di kedua pihak mencapai 8.4 juta jiwa.

D. Pengaruh Perang Dunia 1 di Indonesia

Perang Dunia 1 (1914-1918) yang terjadi di Eropa memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Perang yang berlansung bersamaan dengan awal tumbuh dan berkembangnya pergerakan nasional di Indonesia, telah mempengaruhi keadaan politik di Indonesia. Permerintah kolonial Belanda yang tidak terlibat langsung dalam perang, merasa khawatir jika daerah jajahannya di Indonesia melepaskan diri. Setelah berlangsungnya Perang Dunia 1, kegiatan politik organisasi pergerakan nasional semakin meningkat. Organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo (BU) dan Serikat Islam (SI). Tuntutan persamaan hak dan nasib bangsa Indonesia oleh organisasi pergerak nasional tersebut membuat pemerintah  Hindia belanda melakukan tindakan politik dengan dibentuknya pasukan untuk mempertahankan Hindia Belanda yang disebut Indie Weebaar.

Kejadian ekonomi terbesar dalam sejarah dunia setelah berakhirnya Perang Dunia 1, yaitu Malasie Dunia. Malaise dunia berlangsung antara 1929-1939. Tanaman yang dibudidayakan para petani berupa padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran, mengalami kelebihan produksi sehingga harganya lebih murah. Akibatnya, nilai jual yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan. Petani, pedagang, dan peternak mengalami kerugian yang besar pada masa tersebut.

BACA JUGA: Perang Dunia II

Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel sejarah di atas tentang Perang Dunia 1, semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman sekalian tentang sejarah dunia. Tidak lupa, jika terdapat kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share ke teman-teman lainnya juga ya. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^