Suku Dayak ~ Suku yang banyak mendiami pulau Kalimantan adalah Suku Dayak. Suku Dayak disematkan pada penduduk yang menghuni pulau Kalimantan baik di pedalaman maupun pesisir pulau. Di pulau Kalimantan sendiri, tidak hanya dihuni oleh suku Dayak saja, ada juga suku-suku lain seperti Suku Melayu, Suku Banjar, Suku Kutai, Suku Berau, dan Suku Tidung. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan menghadirkan penjelasan mengenai Kebudayaan Suku Bangsa Dayak yang meliputi sistem kepercayaan, kekerabatan, politik, ekonomi, dan kesenian. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Sistem Kepercayaan/Religi

Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku, yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam, Kristen, Katolik, dan Kaharingan (pribumi). Kata Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan. Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh disebut negeri raja yang berpasir emas.

Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:
  1. Sangiang nayu-nayu (roh baik);
  2. Taloh, kambe (roh jahat).

Upacara adat dalam masyarakat Dayak meliputi:
  1. upacara pembakaran mayat,
  2. upacara menyambut kelahiran anak, dan
  3. upacara penguburan mayat.

Upacara pembakaran mayat disebut tiwah dan abu sisa pembakaran diletakkan di sebuah bangunan yang disebut tambak.

B. Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal yaitu menghitung hubungan masyarakat melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan saudara sepupu yang kakeknya saudara sekandung (hajanen dalam bahasa Ngaju). Masyarakat Dayak tidak melarang gadis-gadis mereka menikah dengan laki-laki bangsa lain asalkan laki-laki itu tunduk dengan adat istiadat.

Kebudayaan Suku Bangsa Dayak

C. Sistem Politik

Pemerintahan desa secara formal berada di tangan pembekal dan penghulu. Pembekal bertindak sebagai pemimpin administrasi. Penghulu sebagai kepala adat dalam desa. Kedudukan pembekal dan penghulu sangat terpandang di desa, dahulu jabatan itu dirangkap oleh patih. Ada pula penasihat penghulu disebut mantir. Menurut A.B. Hudson hukum pidana RI telah berlaku pada masyarakat Dayak untuk mendampingi hukum adat yang ada.

D. Sistem Ekonomi

Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian masyarakat Dayak. Selain bertanam padi mereka menanam ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang. Selain bercocok tanam mereka juga berburu rusa untuk makanan sehari-hari. Alat yang digunakan meliputi dondang, lonjo (tombak), dan ambang (parang). Masyarakat Dayak terkenal dengan seni menganyam kulit, rotan, tikar, topi, yang dijual ke Kuala Kapuas, Banjarmasin, dan Sampit.

E. Sistem Kesenian

Seni tari Dayak adalah tari tambu dan bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari balean dadas, bertema permohonan kesembuhan dari sakit. Rumah adat Dayak adalah rumah betang yang dihuni lebih dari 20 kepala keluarga. Rumah betang terdiri atas enam kamar, yaitu kamar untuk menyimpan alat perang, kamar gadis, kamar upa-cara adat, kamar agama, dan kamar tamu.

Terima kasih sudah berkenan berkujung dan membaca artikel Antropologi di atas tentang Kebudayaan Suku Bangsa Dayak, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan sobat sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^