Negara Berkembang ~ Wilayah benua-benua di dunia ini terbagi menjadi negara-negara. Lebih dari dua ratus negara tersebar di belahan Bumi Utara maupun belahan Bumi Selatan. Tiap-tiap negara memiliki karakteristik dan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang berbeda-beda. Negaranegara itu bisa dikategorikan sebagai negara maju, negara berkembang, dan negara miskin. Setelah kemarin kita sudah membahas tuntas mengenai Negara Maju, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas mengenai Negara Berkembang: Pengertian & Ciri-ciri. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengertian Negara Berkembang

Negara berkembang atau sering disebut sebagai negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju. Beberapa negara yang tergolong dalam negara ini adalah: negara-negara di Asia Tenggara (kecuali Singapura), negara-negara di Amerika Latin, Afrika, negara-negara di Eropa Timur, dan Asia (kecuali Jepang, Korea Selatan, dan Singapura).

Penggunaan kata berkembang berbeda dengan kata tidak berkembang. Suatu negara disebut tidak berkembang jika memang tidak mempunyai potensi untuk berkembang, misalnya negaranegara di gurun gersang yang tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pembangunan. Kata ”berkembang” berarti bahwa negara-negara tersebut sedang mengalami proses pembangunan menuju kemajuan.

"Negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan."

Negara Maju dan Negara Berkembang


B. Ciri-ciri Negara Berkembang

Secara umum, negara berkembang identik dengan kemiskinan. Seringkali dijumpai pengemis dan gelandangan di kota-kota besar. Penduduk desa banyak yang mencoba mencari kehidupan di kota, tetapi akhirnya justru menjadi gelandangan dan semakin memadati kota. Beberapa negara berkembang justru mendekati sebagai negara terbelakang (miskin). Secara umum, negara-negara berkembang mempunyai ciri sebagai berikut.

  1. Pendapatan per Kapita yang Rendah
    Ciri utama negara berkembang adalah rendahnya pendapatan per kapita penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara berkembang yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu antara US$876–3,465. Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466–10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

  2. Rendahnya Akumulasi Modal
    Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang menyebabkan masyarakat sulit mengumpulkan tabungan. Padahal, akumulasi tabungan masyarakat merupakan sumber modal bagi kegiatan investasi. Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi hambatan bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.

  3. Perekonomian Mengandalkan Sektor Primer
    Perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor-sektor primer seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sektor ini masih mengandalkan kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal ini karena teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.

  4. Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
    Kondisi perekonomian yang belum berkembang menyebabkan sempitnya lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran di negara berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran yang ditemui di negara berkembang adalah setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.

  5. Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
    Kondisi kependudukan di negara berkembang ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Tingginya tingkat kelahiran di negara-negara berkembang mempengaruhi komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.

  6. Rendahnya Tingkat Kesehatan dan Pendidikan
    Tingkat kesehatan dan pendidikan di negara berkembang masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah belum mampu menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan menyebabkan keluarga tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Fasilitas kesehatan yang memadai baru bisa dirasakan oleh masyarakat yang berpendapatan tinggi.

  7. Budaya Masyarakat yang Belum Mendukung Kemajuan
    Kualitas sumber daya manusia suatu negara tidak terbatas pada tingkat pendidikan saja, tetapi juga meliputi kebudayaan mereka, sikap terhadap pekerjaan, dan keinginan untuk memperbaiki diri. Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurang berdisiplin, korupsi dan senang mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.

  8. Rendahnya Penguasaan Teknologi
    Tingkat penguasaan teknologi di negara berkembang masih rendah sehingga output produk yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan negara maju. Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih menggunakan tangan.

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel di atas tentang Negara Berkembang, semoga bisa menambah pemahaman sobat sekalian dan tentunya bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^